Sejarah Kota Ambon, sebagai sebuah kota yang menjadi ibu kota Provinsi Maluku, Indonesia, berkelangsungan selama lima abad. Pada mulanya, pulau Ambon didiami oleh suku Ambon yang berasal dari pulau Seram di sisi utara Ambon. Cikal bakal Kota Ambon mulai ada setelah datangnya para penjelajah Portugis ke Maluku pada 1513 M. Setelah itu, muncullah berbagai perkampungan yang terus menerus berkembang hingga menjadi Kota Ambon seperti sekarang.
Kota ini diincar oleh bangsa Eropa karena andalan ekonominya yang berupa perdagangan rempah-rempah. Dengan demikian, terjadi berbagai pengalihan kekuasaan, mulai dari Portugis, Belanda, dan Britania Raya. Kota ini dijadikan kota pada tahun 1926 dengan dibentuknya Jabatan Wali Kota Ambon setelah sebelumnya langsung dibawahi oleh pemerintahan Gubernur Jenderal. Sejak itu, kota ini berkembang pesat hingga menjadi salah satu kota terbesar dan termaju di Indonesia Timur seperti saat ini. Kota ini pun menikmati pertumbuhan ekonomi pesat setelah memiliki pemerintahan kotanya sendiri.
Asal-usul dari istilah Ambon tidak mudah ditentukan. Menurut keterangan yang diberikan penduduk setempat, istilah tersebut berasal dari kata ombong yang merupakan bentukan lokal dari kata embun. Puncak-puncak gunung di Pulau Ambon memang sering tertutupi oleh embun yang tebal. Istilah Laha pun pernah dipakai untuk menamai Benteng Nossa Senhora de Anunciada yang menjadi cikal bakal kota. Dalam bahasa setempat, laha diartikan sebagai pelabuhan.
Meskipun kini istilah Ambon mengacu pada kota Ambon, pulau Ambon, maupun suku Ambon, dalam perkembangan sejarah (terutama pada abad ke-20), istilah Ambon mengacu kepada penduduk Maluku Tengah. Frasa orang Ambon (Ambonezen) sendiri pun mengacu kepada para penduduk di Maluku Tengah, meskipun pada awalnya hanya digunakan untuk penduduk kota Ambon yang memiliki budaya mestizo.
No comments:
Post a Comment